Sehingga petugas perangkat upacara sibuk juga dengan persiapan lomba. Mudah-mudahan mereka bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013!

Memang seperlunya kita melihat masa-masa yang sudah kita lewati.
Salam Sukses. Inilah guru-guru SMP Dwijendra tahun pelajaran 2007/2008.
Setelah upacara bendera, guru-guru menyempatkan berfoto bersama.
Kegiatan ujian praktek sebagai materi terakhir menilai kemampuan siswa sebelum menyelesaikan pendidikan di SMP Dwijendra.
Kegiatan ujian praktek sebagai materi terakhir menilai kemampuan siswa sebelum menyelesaikan pendidikan di SMP Dwijendra.

Setelah ketegangan selama 4 hari pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP, siswa kelas IX banyak yang merasa mulai hari ini masuk untuk pengembalian buku dengan perasaan bebas dan ringan. Begitu juga para guru-guru UN dapat istirahat dengan tenang. Pengumuman kelulusan UN akan diumumkan 1 Juni 2013.
Hari pertama UN SMP yang mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia berjalan lancar. Tiga ratus sembilan puluh tiga siswa kelas sembilan hadir semuanya. Sebagai perhatian peserta bahwa setiap amplop soal itu adalah berbeda, jangan percaya kalau dibilNG soalmu ada yang sama dengan lainnya. Mungkin saja soal satu sama dengan soal lainnya di ampiop mirip tapikan tidak akan sama. Mohon hati-hati.




Jakarta -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menerapkan sistem barcode pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013. Sistem ini merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi kebocoran soal UN 2013, menggantikan sistem kode pengaman di UN tahun lalu.
Dalam rapat persiapan Posko UN 2013 dengan Tim Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemdikbud, Rabu (3/4), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan panitia persiapan akan menyatukan naskah soal dan LJUN. Kemudian, barcode akan ditempatkan di sisi kedua lembaran yang disatukan tersebut. Khairil menyatakan para siswa diharapkan dapat mengisi nama, dan nomor ujian sebelum kedua lembar itu dipisahkan oleh pengawas ruang ujian.
Khairil mencontohkan apabila terdapat siswa yang ingin mencontek, atau bahkan menyobek, dan menukar LJUN yang dimiliki dengan LJUN temannya, maka hal itu dapat terhindari. “LJUN, dan naskah adalah satu kesatuan, apalagi terdapat barcode, maka kemungkinan untuk bocor juga tidak mungkin,” jelas Khairil.
Selain itu, antisipasi pengamanan juga diberlakukan dengan penerapan 20 tipe soal UN, dengan tingkat kesukaran yang sama. Artinya, para peserta didik akan mendapatkan naskah soal UN yang berbeda satu dengan yang lain. Apabila jumlah peserta didik melebihi jumlah tipe soal, pihak sekolah harus membagi dua jumlah tersebut, untuk menempatkan mereka di kelas berbeda. Sehingga, para peserta didik akan mendapatkan masing-masing satu tipe soal UN.

